Sedikit Info Seputar
Demam Berdarah (DHF)
Terbaru 2017
- Hay gaes kali ini team Informasi Seputar Android, kali ini akan membahas artikel dengan judul Demam Berdarah (DHF), kami selaku Team Informasi Seputar Android telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai Informasi Seputar Android. semoga isi postingan tentang
Artikel Kesehatan, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul:
Berbagi Info Seputar
Demam Berdarah (DHF)
Terbaru
link: Demam Berdarah (DHF)
Berbagi Demam Berdarah (DHF) Terbaru dan Terlengkap 2017
Demam Berdarah (Dengue hemoragic Fever/DHF)
Demam berdarah adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam, manifestasi peradarahn, dan bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat mengakibatkan kematian (kapita selecta jilid 2). Selain itu demam berdarah juga bisa berarti penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong orbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aides aedypti.
Untuk penyebab dari demam berdarah itu sendiri adalah dari Virus Dengue serotype 1, 2, 3, dan 4 yang di tularkan melalui vector nyamuk aides aegypti.
Tanda dan gejala yang timbul diantaranya:
Ø Demam : demam tinggi yang timbul mendadak, terus-menerus, berlangsung 2 sampai 7 hari.
Ø Perdarahan : akibat berkurangnya trombosit serta gangguan fungsi dari trombosit sendiri akibat metamorphosis trombosit
Ø Hepatomegali
Ø Syok
Klasifikasi demam berdarah.
Menurut WHO (1986) terdapat 4 klasifikasi demam berdarah yaitu :
1. Derajat I : demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan adalah uji turnike (+)
2. Derajat II : derajat I disertai perdarahan spontan di kulit / perdarahan lain
3. Derajat III : ditemukan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan kadang-kadang lambat, tekanan nadi menurun (<20mmHg) hipotensi disertai kulit dingin, lembab dan penderita menjadi gelisah
4. Derajat IV : renjatan berat dan nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat terukur.
Pemeriksaan Penunjang
· Darah lengkap : Hemokonsentrasi, trombositopeni
· Serologi : uji H1 (hemaglutinaion inhibition test)
· Rontgen thorax
PENATALAKSANAAN.
Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :
1. Tirah baring atau istirahat baring.
2. Diet makan lunak.
3. Minum banyak (2-2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh manis, sirup dan beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling penting bagi penderita DHF.
4. Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl Faali) merupakan cairan yang paling sering digunakan.
5. Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi, pernafasan) jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap jam.
6. Periksa Hb, Ht dan trombosit setiap hari.g.Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminopen.
7. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut.
8. Pemberian antibiotik bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder.
9. Monitor tanda-tanda dan renjatan meliputi keadaan umum, perubahan tanda-tanda vital, hasil pemeriksaan laboratorium yang memburuk.
10. Bila timbul kejang dapat diberikan Diazepam. Pada kasus dengan renjatan pasien dirawat di perawatan intensif dan segera dipasang infus sebagai pengganti cairan yang hilang dan bila tidak tampak perbaikan diberikan plasma atau plasma ekspander atau dekstran sebanyak 20 30 ml/kg BB.Pemberian cairan intravena baik plasma maupun elektrolit dipertahankan 12 48 jam setelah renjatan teratasi. Apabila renjatan telah teratasi nadi sudah teraba jelas, amplitudo nadi cukup besar, tekanan sistolik 20 mmHg, kecepatan plasma biasanya dikurangi menjadi 10 ml/kg BB/jam.Transfusi darah diberikan pada pasien dengan perdarahan gastrointestinal yang hebat. Indikasi pemberian transfusi pada penderita DHF yaitu jika ada perdarahan yang jelas secara klinis dan abdomen yang makin tegang dengan penurunan Hb yang mencolok.Pada DBD tanpa renjatan hanya diberi banyak minum yaitu 1½-2 liter dalam 24 jam. Cara pemberian sedikit demi sedikit dengan melibatkan orang tua. Infus diberikan pada pasien DBD tanpa renjatan apabila :
a. Pasien terus menerus muntah, tidak dapat diberikan minum sehingga mengancam terjadinya dehidrasi.
b. Hematokrit yang cenderung mengikat.
Prinsip yang tepat dalam pencegahan DHF ialah sebagai berikut :
1. Memanfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat pengaruh alamiah dengan melaksanakan pemberantasan vektor pada saat sedikit terdapatnya kasus DHF.
2. Memutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vektor pada tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita viremia sembuh secara spontan.
3. Mengusahakan pemberantasan vektor di pusat daerah penyebaran yaitu di sekolah, rumah sakit termasuk pula daerah penyangga sekitarnya.
4. Mengusahakan pemberantasan vektor di semua daerah berpotensi penularan tinggi.
Ada beberapa macam pemberantasan vektor antara lain:
1. Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN) , pengelolaan sampah padat , modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia , dan perbaikan desain rumah.
Sebagai contoh :
1. Menguras bak mandi / penampungan air sekurang kurangnya sekali seminggu.
2. Mengganti / menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali
3. Menutup dengan rapat penampungan air dan lain sebagainya.
4. Mengubur kaleng – kaleng bekas , aki bekas dan ban bekas disekitar rumah.
5. Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14)
1. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan :
1. Pengasapan/Fogging ( dengan menggunakan malathion dan untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas – fenthion) , berguna waktu tertentu seperti, gentong air , vas bunga , kolam dan lain- lain.
2. Memberikan bubuk abate ( temhepos) pada tempat- tempat penampungan air. Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DHF adalah dengan mengkombinasikan cara- cara diatas yang disebut dengan “3 M plus”, yaitu menutup ,menguras , menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur lavarsida, menggunakan kelambu pada waktu tidur , memasang kasa , menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk , memeriksa jentik berkala, dan lain – lain sesuai dengan kondisi setempat.
SEMOGA BERMANFAAT!!!
Itulah sedikit Artikel Demam Berdarah (DHF) terbaru dari kami
Semoga artikel Demam Berdarah (DHF) yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai Informasi Seputar Android. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca Demam Berdarah (DHF)