Sedikit Info Seputar
Dengan Gaji Dan Tenaga Sendiri, Polisi Hebat ini Bangun Pondok Pesantren
Terbaru 2017
- Hay gaes kali ini team Informasi Seputar Android, kali ini akan membahas artikel dengan judul Dengan Gaji Dan Tenaga Sendiri, Polisi Hebat ini Bangun Pondok Pesantren, kami selaku Team Informasi Seputar Android telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai Informasi Seputar Android. semoga isi postingan tentang yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul:
Berbagi Info Seputar
Dengan Gaji Dan Tenaga Sendiri, Polisi Hebat ini Bangun Pondok Pesantren
Terbaru
link: Dengan Gaji Dan Tenaga Sendiri, Polisi Hebat ini Bangun Pondok Pesantren
Berbagi Dengan Gaji Dan Tenaga Sendiri, Polisi Hebat ini Bangun Pondok Pesantren Terbaru dan Terlengkap 2017
Reportase Terkini - Kriminalitas yang meningkat di Bima menggerakkan Junaidin untuk membangun pesantren. Sebelum tahun ini, dia harus mengajar sendiri seluruh santrinya.Saya mendirikan pesantren ini sejak 2009,” kata polisi yang bertugas di Polsek Rasanae Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, tersebut.
Ayah tiga anak itu mendirikan ponpes tersebut dari hasil memeras keringat sendiri. Dalam arti seharfiah-harfiahnya. Maksudnya, Junaidin tak hanya merogoh kocek sendiri. Tapi juga keluar tenaga untuk membangunnya.
Ponpes itu berdiri di sebidang tanah yang dibeli sepulang Junaidin melaksanakan tugas kepolisian di Papua. Uang yang digunakan untuk membeli tanah seluas 0,8 hektare tersebut berasal dari warisan keluarga.
”Harganya Rp 62 juta waktu saya beli,” ujar Junaidin.
Di awal ponpes itu berdiri, Junaidin harus menyisihkan uang Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu dari gaji bulanan untuk membeli dinding bambu. Material lain seperti pasir dia ambil langsung dari sungai yang mengalir di samping ponpes.
Baca Juga : Seorang Polisi Sedang Tilawah Al-Qur'an Di Waktu Istirahatnya Mendapat Pujian Dari Gubernur JabarJunaidin sendiri yang mengangkutnya. Kebutuhan kayu dia ambil dari tanah warisan keluarga di Desa Melayu. ”Saya tidak mungkin bayar tukang. Uang dari mana? Sesekali memang saya panggil satu atau dua warga buat minta bantu bangun,” katanya.
Junaidin rela melakukan semua itu karena ingin berbuat sesuatu untuk kampung tempatnya lahir dan dibesarkan. Sebab, sebagai polisi, pria yang tak pernah mengenyam pendidikan di ponpes itu tahu sekali bahwa angka kriminalitas di Bima meningkat.
Sumber : Jawapos.com